Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Polisi Amankan 6 TKA Diduga Ilegal Asal China

detiknews - Surabaya - Polisi mengamankan 6 orang warga negara China. Mereka diduga menjadi tenaga kerja ilegal di Surabaya. "Mereka kami amankan karena tidak dapat menunjukkan dokumen IMTA maupun KITAS. Dokumen yang ditunjukkan hanya visa kunjungan sementara," kata Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus AKBP Rofiq saat dihubungi detikcom, Kamis (7/9/2017). Anggota Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim mendapatkan informasi tentang adanya tenaga kerja asing yang tidak dilengkapi dengan dokumen di wilayah Kenjeran. Kemudian, pada Selasa (5/9/2017) lalu, anggota tipiter menggrebek PT Granting Jaya, Kenjeran, Surabaya. Di perusahaan tersebut, ada 6 WN China yang sedang melakukan aktivitas. Keenam TKA itu pun dikeler ke lokasi pekerjaan yang digarapnya. "Mereka kami amankan saat memasang mesin permainan untuk taman hiburan di Kenjeran," tuturnya. Keenam WN China itu adalah LZ, SRX, PJ, LRZ, LZJ, dan ZGJ (semuanya laki-laki). Mereka langsung d

Saat Bupati Pandeglang Belajar Kesuksesan dari Banyuwangi

detiknews - Banyuwangi - Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita, terinspirasi progres pembangunan dan pariwisata Banyuwangi yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Bupati Irna terang-terangan akan menjiplak seluruh program-program Kabupaten Banyuwangi. Untuk menyerap ilmu dan program milik Banyuwangi, Bupati Pandeglang membawa para kepala SKPD-nya. Rombongan diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendapa Sabha Swagata Blambangan, Kamis malam (7/9/2017). Rombongan juga sempat berkunjung ke Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi dan menjajal berbagai layanan melalui fasilitas touch screen yang disediakan. Dikatakan Irna, kemajuan Banyuwangi yang sangat cepat dalam lima tahun terakhir ini menjadi alasannya untuk datang ke Banyuwangi. Bagi Irna, percepatan-percepatan yang dilakukan Banyuwangi ini pastilah tidak terlepas dari leader dan kekompakan birokrasinya. Karena itu, kata dia, pihaknya jauh-jauh dari Pandeglang ingin mengetahui secara pasti kebijakan-k

Sahabat: Sakit Jantung Wali Kota Pekalongan Arslan Pekan Lalu Kambuh

detiknews - Pekalongan - Meninggalnya Walikota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid, menjadi duka mendalam bagi para sahabatnya. Muhamad Luthfi (48), salah satu sahabat yang tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia bercerita, Arslan ini memang beberapa kali sakit. Namun, tidak pernah dikeluhkan oleh sosok wali kota ini. "Walaupun kondisinya sakit, dia tidak pernah mengeluh sakit pada siapapun," kata Muhamad Luthfi saat berbincang dengan detikcom di rumah duka di Jalan Toba Kamis (09/09/2017) malam. Lutfi melanjutkan, Arslan pernah merasakan sakit di dadanya saat sedang touring dengan motor gedenya di kawasan Linggosari Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (2/9) lalu lalu. "Beliau memang gemar touring. Saat itu sakit jantungnya kambuh dan beristirahat di rumah warga. Setelah itu langsung dibawa ke Rumah sakit Karanganyar Pekalongan," katanya. Di rumah sakit itupun tidak lama karena dirujuk ke RSUD Bendan Kota Pekalongan. Wali Kota Pekalongan, Ars

Mengenang Almarhum Wali Kota Pekalongan, Alex yang Hobi Moge

detiknews - Pekalongan - Meninggalnya Wali Kota Pekalongan H Ahmad Alf Arslan Djunaid mengejutkan banyak pihak. Memimpin pemerintahan Kota Pekalongan sejak 2010, berikut perjalanan karirnya hingga saat ini. Pria ke lahiran Pekalongan 24 Mei 1970 ini sebelumnya telah menjabat sebagai Wakil Walikota pada masa bhakti 2010-2015. Perjuanganya untuk membangun Kota Pekalongan dilanjutkan kembali dengan mengikuti bursa pemilihan Wali Kota Pekalongan pada 2015 dan memenangkannya. Ahmad Alf Arslan Djunaedi, atau lebih dikenal sebagai Alex, ditetapkan sebagai Wali Kota Pekalongan pada 17 Januari 2016. Selama kepemimpinannya di Kota Pekalongan, Alex dikenal sosok yang low profile dan tidak pernah merubah gaya khasnya yakni senantiasa sederhana dan egaliter khas Pekalongan. "Dia tidak membeda-bedakan siapapun juga yang ingin bertemu dengan dirinya," jelas salah seorang sahabat Arslan, Muhamad Luthfi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/9/2017). Kabag Humas Pemkot Pekalongan

Tangis Haru Mewarnai Kedatangan Jemaah Haji di Banjarnegara

detiknews - Banjarnegara - Suasana haru mewarnai saat kedatangan ratusan jemaah haji asal Kabupaten Banjarnegara yang kembali ke tanah air. Tangis haru pun pecah saat mereka tiba dan bertemu keluarga di Banjarnegara. Jemaah haji Banjarnegara merupakan kloter 1 yang berangkat menuju tanah suci dari Embarkasi Solo. Selama 40 hari mereka meninggalkan keluarga dan menunaikan ibadah haji. Ratusan jemaah haji asal Banjarnegera tidak bisa menahan air mata saat bertemu keluarganya di Pendapa Dipayudha, Kamis (7/9/2017) malam. Saat berada di tempat itu, mereka langsung melakukan sujud syukur. Salah satu Jemaah haji asal Banjarnegara Bambang mengaku bersyukur bisa bertemu lagi dengan keluarganya. Mengingat selama menjalankan ibadah suci, dia harus meninggalkan keluarga selama 40 hari. "Meski sudah ada pendinginnya, tetapi di tenda tetap panas karena memang suhunya di Arab Saudi waktu itu memang panas," tuturnya. Jemaah haji Banjarnegara Foto: Uje Hartono/d

Razia Gabungan di Kebumen untuk Cegah Ikut Aksi di Magelang

detiknews - Kebumen - Polres Kebumen bersama Kodim 0709 Kebumen menggelar operasi gabungan. Razia gabungan itu untuk mencegah pergerakan massa dari wilayah Kebumen dan sekitarnya yang hendak mengikuti aksi bela Rohingnya di Kabupaten Magelang. Razia yang digelar di beberapa titik di wilayah Kebumen, Kamis (7/9/2017) malam. Kendaraan roda empat dihentikan dan diperiksa bersama-sama. Petugas menghentikan satu persatu kendaraan yang lewat ke arah timur untuk memastikan ada tidaknya warga yang menuju ke arah Magelang. selain identitas, pengendara juga ditanya mengenai tujuan atau arah perjalana. "Empat lokasi yang dijadikan sasaran razia yakni, di jalan raya Desa Kretek Rowokele, Simpang lima Kebulusan, jalan raya Prembun depan Mapolsek Prembun dan jalan raya depan Polsek Mirit," kata Kapolres AKBP Titi Hastuti didampingi Dandim 0709 Kebumen Letkol (Kav) Suep. Dia mengatakan dalam razia tersebut, Polres Kebumen menerjunkan 288 personel. Sedangkan dari Kodi

Atap Gedung SD di Pasuruan Ambruk Saat Direhabilitasi

detiknews - Pasuruan - Atap dua ruang kelas gedung SDN Kutorejo II Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, tiba-tiba ambruk. Beruntung tak ada korban jiwa karena saat kejadian kondisi sekolah sepi. "Kami tidak tahu kejadiannya. Kami dapat laporan, langsung datang ke sini. Kejadiannya, Kamis (7/9) malam sekitar pukul 18.40 WIB atau menjelang isya," kata salah satu anggota Komite Sekolah, Subur Sugiantoro di lokasi, Jumat (8/9/2017). Ambruknya atap gedung kelas 6 A dan B ini sangat mengejutkan warga sekitar dna pihak sekolah. Sebab, bangunan tersebut dalam proses pengerjaan rehabilitasi. "Kami sangat menyesali atas ambruknya gedung sekolah yang baru tahap rehabilitasi ini. Seharusnya tidak terjadi," ungkap Subur heran. Ia menduga, rangka bangunan atap gedung yang berbahan dasar gavalum ini tak mampu menahan beban atap genting. Ia pun meminta pihak sekolah maupun dinas melakukan evaluasi. Proses rehabilitasi gedung dimulai pada 27 Juli sampai 30 September

Mengaku Bertindak Atas Nama Rohingya, Siapa Sebenarnya Militan ARSA?

detiknews - Yangon - Lebih dari 100.000 wargaRohingya telah meninggalkan rumah mereka sejak 25 Agustus. Mereka berusaha melarikan diri dari kekerasan, menyusul serangan balik militer terhadap kelompok milisiRohingya yang menyerang pos polisi. Kelompok bernama Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) itu mengaku bertindak atas nama warga Rohingya - namun siapa sebenarnya mereka? Siapakah ARSA? Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (Arakan Rohingya Salvation Army, ARSA) beroperasi di Negara Bagian Rakhine di Myanmar utara, tempat mayoritas-Muslim Rohingya menghadapi persekusi. Pemerintah Myanmar menolak memberikan mereka kewarganegaraan dan memandang mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Bentrokan terjadi secara berkala di antara kelompok-kelompok etnik, namun tahun lalu sebuah kelompok pemberontak bersenjata Rohingya berkembang. ARSA, yang sebelumnya dikenal dengan nama lain termasuk Harakah al-Yaqin, telah membunuh lebih dari 20 petugas polisi dan anggota pasukan keama

Laporan PBB: Assad 27 Kali Lancarkan Serangan Kimia di Suriah

detiknews - New York - Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menunjukkan militer Suriah telah lebih dari 20 kali melancarkan serangan kimia selama enam tahun konflik di negaranya. Hal itu termasuk serangan kimia mematikan di Khan Shekhoun yang menewaskan lebih dari 80 warga sipil. Dituturkan penyidik kejahatan perang PBB, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/9/2017), sebuah pesawat tempur pemerintah Suriah dipastikan menjatuhkan gas sarin ke Khan Sheikhoun yang ada di Provinsi Idlib pada April lalu. Serangan kimia itu menewaskan 88 orang termasuk 31 anak-anak. Sarin merupakan agen saraf tanpa bau yang dikategorikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB. "Pasukan pemerintah (Suriah) terus melanjutkan pola penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di area-area yang dikuasai oposisi. Dalam insiden paling fatal, Angkatan Udara menggunakan sarin di Khan Sheikhoun, Idlib, menewaskan puluhan orang, yang kebanyakan wanita dan anak-anak,"

Turki: Rohingya Menderita Bertahun-tahun, Perlu Solusi Abadi

detiknews - Ankara - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyerukan adanya solusi abadi bagi krisis Rohingya. Cavusoglu menegaskan Turki tidak akan meninggalkan Rohingya sendirian dalam menghadapi konflik berkepanjangan. Seperti dilansir Reuters, Rabu (6/9/2017), pernyataan ini disampaikan Menlu Cavusoglu menjelang kunjungannya ke Bangladesh untuk membahas krisis Rohingya. Menlu Cavusoglu akan mengunjungi kawasan perbatasan Bangladesh-Myanmar untuk menaksir kebutuhan kemanusiaan di sana. Ditambahkannya, Turki juga akan menyediakan sejumlah ambulans dan perlengkapan medis lainnya untuk para pengungsi Rohingya. "Kita tidak akan meninggalkan orang-orang ini sendirian di sini. Bagaimanapun juga, kita perlu mencari solusi abadi untuk persoalan di Rakhine," tutur Menlu Cavusoglu. "Terjadi sejumlah peristiwa dan kekejaman sebelumnya, juga banyak orang tewas atau harus meninggalkan rumah-rumah mereka," imbuhnya. "Saya pernah pergi ke Ra

Reklamasi Pesisir Jakarta, 1.800 Nelayan Prioritas Direlokasi

detiknews - Jakarta - Pemprov DKI Jakarta sedang menyiapkan skenario relokasi bagi nelayan yang terkena dampak reklamasi. Dari 25 ribu nelayan di pesisir Jakarta, 1.800 di antaranya prioritas untuk direlokasi. Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, relokasi dilakukan terhadap nelayan yang ada di lima spot pesisir utara Jakarta, antara lain Muara Kamal, Muara Baru, Cilincing, dan Muara Angke. Jumlah total nelayan yang terdata sekitar 25 ribu orang. Dari 25 ribu nelayan yang ada di lima spot itu, hanya 1.800 nelayan yang berkartu penduduk Jakarta. Selebihnya, yakni sekitar 23 ribu orang, merupakan nelayan asal Cirebon, Indramayu, dan dari daerah lain di luar Jakarta. "Jadi nelayan yang penduduk Jakarta hanya 7 persen dari 25 ribu nelayan yang ada di pesisir Jakarta Utara itu," tutur Tuty saat ditemui detikX di ruang kerjanya pekan lalu. Nah, sekitar 1.800 nelayan yang merupakan warga Jakarta akan ditempatkan di rumah susun yang dile

Sekolah Bisa Tentukan Belajar 5 atau 6 Hari

detiknews - Jakarta - Perpres Penguatan Pendidikan Karakter telah diteken oleh Presiden Joko Widodo. Lewat perpres ini, tiap satuan pendidikan dipersilakan menentukan apakah sekolah dilakukan selama 6 hari atau 5 hari dalam sepekan. Peraturan itu termuat dalam Pasal 9 Perpres 87/2017 ini. Masing-masing satuan pendidikan dipersilakan memilih apakah sekolah dilaksanakan 6 hari atau 5 hari. Bila hendak melaksanakan 5 hari sekolah, ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya pendapat tokoh masyarakat. Berikut bunyi aturannya: Pasal 9 (1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu) minggu. (2) Ketentuan hari sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan pada masing-masing Satuan Pendidikan bersama-sama dengan Komite Sekolah/ Madrasah dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah atau kantor kementerian yang menyelenggarakan

Dukung Perpres PPK, KPAI Minta Sekolah Berikan Role Model

detiknews - Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Karena penguatan pendidikan karakter bukan berdasarkan lama siswa belajar di sekolah. "Patut diapresiasi, karena sangat jelas menekankan Pada Penguatan Pendidikan Karakter bukan seperti Permendikbud No 23/2017 yang menekankan justru pada hari sekolah dan lamanya anak belajar di sekolah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/9/2017). Meski demikian, KPAI melihat implementasi Perpres ini tidak akan mudah untuk diimplementasikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun karakter anak dalam pembelajaran di sekolah. "Membangun karakter harus dimulai dengan membangun budaya sekolah (school culture). Artinya melibatkan seluruh stakeholder di sekolah, mulai dari pendidik, tenaga kependidikan,

PBNU: Perpres Pendidikan Mengakhiri Kontroversi Full Day School

detiknews - Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung kebijakan pemerintah soal ditandatanganinya Perpres penguatan pendidikan karakter (PPK) oleh presiden. PBNU menilai kebijakan ini telah mengakhiri kontroversi tentang pelaksanaan full day school. "Pertama kita PBNU menyampaikan dukungan kepada pemerintah yang telah menerbitkan Perpres penguatan pendidikan karakter ini. Jadi dengan terbitnya Perpres ini akan mengakhiri kontroversi full day school," kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini saat dihubungi, Rabu (5/9/2017). Bagi PBNU Perpres ini secara tak langsung memberikan payung hukum serta penguatan bagi Madrasah Diniyah. Menurutnya selama ini, untuk menunjang pendidikan di Madrasah Diniyah berasal dari sumbangan masyarakat. "Bagi PBNU, Perpres ini akan menjadi payung hukum pemerintah dan penguatan pendidikan di Madrasah Diniyah, karena selama ini untuk melaksanakan kegiatannya kan dibantu secara swakarsa dan swadaya, tapi kalau se

Begini Awal Mula Serangan Besar-besaran Militan Rohingya di Rakhine

detiknews - Yangon - Semuanya berawal pada 24 Agustus, saat mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyelesaikan penyelidikan terhadap konflik di Rakhine, Myanmar, yang berlangsung setahun terakhir. Kofi Annan memperingatkan, reaksi militer berlebihan terhadap praktik kekerasan yang terjadi, hanya akan memperburuk konflik antara pengungsi Rohingya dengan pasukan militer Myanmar. Sekitar tiga jam kemudian, atau sesaat setelah pukul 20.00 waktu setempat, pemimpin militan Rohingya atau ARSA, Ata Ullah, mengirimkan pesan ke para pendukungnya. Isi pesan itu meminta para pendukungnya bergerak ke kawasan pegunungan terpencil Mayu dengan membawa benda logam sebagai senjata. Sesaat setelah tengah malam, di lokasi berjarak 600 kilometer dari Yangon -- kota terbesar di Myanmar, para pendukung militan Rohingya yang terdiri dari berbagai macam orang itu menyerang 30 pos kepolisian dan sebuah pangkalan militer. Mereka membawa pisau, tongkat dan bom rakitan. "Jika 200 atau 300

Kuota Haji Bisa Naik Jadi 300 Ribu, Mau dan Siapkah Indonesia?

detiknews - Madinah - Menyelenggarakan haji bukan hal gampang. Ada ratusan ribu orang yang dipindahkan dari Tanah Air ke Arab Saudi. Pemondokan, katering, alur gerak jemaah mengikuti tahapan beribadah, hingga kepulangan jemaah ke Tanah Air, harus lancar. Jika kuota haji bertambah, mau dan siapkah Indonesia? Kemungkinan penambahan kuota haji disampaikan Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Agus yang juga Wakil Tetap RI untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan kuota haji RI bisa bertambah dengan cara mengambil jatah dari anggota OKI yang tak terpakai. "Ada 2 cara (untuk penambahan kuota haji). Pertama minta langsung ke Kerajaan (Saudi). Skema kedua, kita nego anggota OKI, terutama negara Afrika," jelas Agus saat melepas jemaah kelompok terbang (kloter) 01 Embarkasi Solo (SOC 01) di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Rabu (6/9/2017). Sekadar diketahui kuota haji Indonesia tahun ini 211 ribu. Ada tambahan 10 ribu

Tentara Filipina Selamatkan 2 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

detiknews - Manila - Tentara Filipina berhasil menyelamatkan dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Penyelamatan dilakukan setelah terjadi baku tembak di Mindanao yang menewaskan lima anggota Abu Sayyaf. Dituturkan Komandan Militer Filipina, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Kamis (7/9/2017), baku tembak terjadi antara militer Filipina dengan sedikitnya 20 anggota Abu Sayyaf di Jolo, markas kuat kelompok tersebut di Mindanao, Filipina bagian selatan. Lima tentara Filipina mengalami luka-luka dalam baku tembak itu. "Beberapa menit kemudian, kami mencegat sebuah van yang membawa dua sandera Indonesia saat mengejar anggota Abu Sayyaf setelah baku tembak terjadi," terang Sobejana. "Mereka (dua sandera Indonesia-red) saat ini aman dan tengah melakukan tanya-jawab taktis usai menjalani pemeriksaan medis," imbuhnya. Identitas kedua WNI yang diselamatkan dari Abu Sayyaf

391 Haji Asal Sumut Sudah Tiba di Tanah Air

detiknews - Medan - Sebanyak 391 haji asal Sumatera Utara sudah tiba di Tanah Air. Jemaah haji tersebut merupakan bagian dari kloter I. Jemaah haji tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada Kamis (7/9/2017) pukul 01.34 WIB. Setelah itu, jemaah haji menuju Asrama Haji Medan. Di Asrama Haji, mereka disambut Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung. Kedatangan jemaah haji ini sebelumnya juga mendapat pengamanan dari polisi. "Asal daerah Kota Medan, Deli Serdang, dan Labuhan Batu," kata pejabat Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Medan Imam Mukhair kepada detikcom. Sementara itu, Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna mengatakan pengamanan kembalinya jemaah haji di Asrama Haji Medan berlangsung lancar. "Selama pelaksanaan kegiatan berjalan dalam keadaan aman," kata Wira. (fay/fay)

Dukungan untuk Militan Rohingya Meningkat Pesat Sejak 2016

detiknews - Yangon - Kiprah militan Rohingya atau ARSA di Myanmar semakin meluas karena banyak didukung kalangan muda Rohingya. Kegagalan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi untuk membela minoritas muslim di Myanmar yang tertindas sejak lama, turut meningkatkan dukungan untuk ARSA. Seperti dilansir Reuters, Kamis (7/9/2017), informasi itu didasarkan pada wawancara Reuters dengan puluhan warga dan pemimpin komunitas Rohingya juga warga Rakhine lainnya, serta anggota militer Myanmar dan otoritas lokal di Rakhine. Dituturkan salah satu pemimpin komunitas Rohingya yang hingga kini masih tinggal di negara bagian Rakhine, sementara semua warga Myanmar menikmati kebebasan baru di bawah pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi, minoritas muslim malah semakin terpinggirkan. Menurut pemimpin komunitas Rohingya ini, dukungan untuk militan ARSA semakin meningkat setelah operasi militer tahun lalu. "Ketika pasukan keamanan datang ke desa kami, seluruh warga desa me

Warga Rohingya: Tentara Datang dan Menembak Tanpa Pandang Bulu

detiknews - Yangon - Warga desa di Rakhine, Myanmar menceritakan bagaimana para tentara datang ke desa mereka dan menembak tanpa pandang bulu. Dalam operasi militer pada 25 Agustus lalu itu, ribuan warga desa Kha Maung Seik terpaksa lari ke Bangladesh. Dikatakan Kadil Hussein, pengungsi Rohingya yang kini berada di Bangladesh, militer Myanmar datang ke desanya dan melakukan penembakan dan pembakaran rumah-rumah warga. "Semua muslim di desa kami, sekitar 10.000 orang melarikan diri. Beberapa tewas akibat tembakan, sisanya datang ke sini. Tak ada satu orang pun yang tinggal (di desa itu)," tutur pria berumur 55 tahun itu seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (7/9/2017). Hussein kini tinggal di kamp pengungsi Kutapalong, Bangladesh bersama ribuan warga Rohingya lainnya yang telah lebih dulu mengungsi. [Gambas:Video 20detik] Hampir 150 ribu warga Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak operasi militer dilancarkan pada 25 Agustus sore menyusul seran

Larangan Motor di Sudirman Batal, Djarot Minta Spanduk Dicopot

detiknews - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membatalkan uji coba pembatasan sepeda motor di ruas Jalan Sudirman hingga Jalan Thamrin. Karena itu, Djarot meminta spanduk sosialisasi yang sudah banyak bertebaran dicopot. "Tadi Kadishub sudah saya panggil, kemudian dia sudah memberikan kajiannya. Dan dari kajian itu saya perintahkan sementara ditunda. Spanduk-spanduk itu tolong dilepas," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017). Djarot meminta penerapan larangan motor ditunda hingga infrastruktur selesai. Jika infrastruktur selesai, kajian mengenai larangan motor bisa dilanjutkan kembali. "Ini saya bilang kebut sampai 2017, infrastruktur kita kebut betul karena 2017 kita harapkan sudah selesai. Untuk underpass dan flyover selesai semua. Baru setelah itu Anda kaji betul untuk segera dievaluasi apakah perlu ada perluasan pembatasan roda dua atau roda empat," jelasnya. Sebelumnya, direncana

Rasa Syukur Pemotor di Sudirman Usai Uji Larangan Motor Batal

detiknews - Jakarta - Pemprov DKI akhirnya membatalkan uji coba pembatasan motor pada 12 September mendatang. Para pengendara motor bersyukur akibat pembatalan larangan tersebut. Salah satu pemotor, Eko (37) menyambut baik pembatalan larangan tersebut. Sebab dia merasa terganggu jika motor tidak boleh lewat Sudirman karena dapat mengganggu mobilitasnya sebagai karyawan. "Menurut saya baik sekali dibatalkan karena kan untuk mobilitas sangat tinggi di sini. Jadi kalau lewat kawasan ini lebih mudah aksesnya," kata Eko saat ditemui di depan Ratu Plaza, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (7/9/2017). Sementara itu seorang pengemudi ojek online, Ham Dullah juga menyambut baik keputusan tersebut. Ia menyebut awalnya para pengendara ojek online sempat khawatir tidak bisa lagi mengambil penumpang di Jalan Sudirman. "Alhamdulillah senang, anak-anak Gojek juga pada ketar-ketir karena orderdan banyak di jalur ini. Kalau ini enggak boleh lewaat kita mesti muter jau

Politisi di Melbourne Ungkap Suaminya Mengoleksi Pornografi Anak

detiknews - Victoria - Seorang anggota parlemen di negara bagian Victoria, Australia, Rachel Carling-Jenkins mengungkapkan bahwa suaminya telah dinyatakan bersalah memiliki materi pornografi anak-anak. Anggota parlemen dari Partai Konservatif Australia tersebut mengatakan temuan yang terjadi pada Februari tahun lalu itu membuat hidupnya berubah drastis. Dia mengakhiri pernikahan mereka segera setelah kejadian itu. Suaminya Gary Jenkins telah dijatuhi hukuman penjara. Namun Dr Carling-Jenkins mengatakan bahwa Gary menolak menandatangani surat cerai, dan terus mengontak putra mereka. Dalam pidatonya di parlemen, Dr Carling-Jenkins mengatakan dia bisa merasakan sedihnya melihat "koleksi anak-anak perempuan" yang dimiliki oleh suaminya. "Anak-anak perempuan ini tidak akan dilecehkan, bila orang-orang seperti bekas suami saya tidak menjadi pasar mereka," kata Dr Carling-Jenkins. Bulan Juni lalu, Dr Carling-Jenkins mengumumkan membelot dari Democratic Labou

Belajar dari Tragedi Rohingya

detiknews - Jakarta - Dunia mengutuk dan mengecam persekusi yang dialami oleh etnis Rohingya di Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Rohingnya sebagai kelompok minoritas yang paling sering dipersekusi. Presiden Jokowi meminta kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya serta memerintahkan Menlu untuk menggunakan jalur diplomasi dalam rangka membantu etnis Rohingya melalui aksi kemanusiaan bersama sejumlah ormas dan lembaga filantropi. Apa yang dialami etnis Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan. Mereka adalah orang-orang tertindas, dan ironisnya mereka tidak mempunyai negara (stateless). Mereka tinggal di Rakhine, salah satu negara bagian Myanmar, tapi mereka tidak diakui sebagai warga negara. Sejak Myanmar merdeka pada 1948 hingga sekarang ini, etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara. Tidak lama setelah merdeka, Myanmar mengeluarkan The Union Citizenship Act yang di dalamnya menjelaskan tentang etnis-etnis yang d