Skip to main content

Laporan PBB: Assad 27 Kali Lancarkan Serangan Kimia di Suriah

detiknews - New York - Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menunjukkan militer Suriah telah lebih dari 20 kali melancarkan serangan kimia selama enam tahun konflik di negaranya. Hal itu termasuk serangan kimia mematikan di Khan Shekhoun yang menewaskan lebih dari 80 warga sipil.

Dituturkan penyidik kejahatan perang PBB, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/9/2017), sebuah pesawat tempur pemerintah Suriah dipastikan menjatuhkan gas sarin ke Khan Sheikhoun yang ada di Provinsi Idlib pada April lalu. Serangan kimia itu menewaskan 88 orang termasuk 31 anak-anak. Sarin merupakan agen saraf tanpa bau yang dikategorikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB.

"Pasukan pemerintah (Suriah) terus melanjutkan pola penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di area-area yang dikuasai oposisi. Dalam insiden paling fatal, Angkatan Udara menggunakan sarin di Khan Sheikhoun, Idlib, menewaskan puluhan orang, yang kebanyakan wanita dan anak-anak," demikian bunyi penggalan laporan dari Komisi PBB untuk Penyelidikan Suriah itu.

Dalam laporannya ini, PBB menyebut serangan di Khan Sheikhoun sebagai kejahatan perang.

Laporan ini disebut sebagai temuan paling konklusif dari serangkaian penyelidikan PBB atas serangan senjata kimia dalam konflik Suriah. Penyidik PBB mewawancarai 43 saksi mata, korban dan petugas tanggap darurat terkait serangan-serangan kimia di Suriah. Citra satelit, foto puing bom dan laporan peringatan awal juga dianalisis.

Dalam laporan yang merupakan laporan ke-14 sejak tahun 2011, penyidik PBB menyatakan pihaknya telah mencatat seluruh 33 serangan senjata kimia sepanjang konflik Suriah. Dari jumlah itu, sebanyak 27 serangan kimia didalangi oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad antara 1 Maret hingga 7 Juli lalu. Untuk enam serangan kimia lainnya, penyidik PBB belum bisa mengidentifikasi pelakunya.

Rezim Assad berulang kali menyangkal tudingan militernya menggunakan senjata kimia. Dalam pernyataannya, pemerintah Suriah menyebut serangan di Khan Sheikhoun mengenai depot senjata yang dikuasai kelompok pemberontak. Klaim itu dibantah oleh penyidik PBB.

Serangan kimia di Khan Sheikhoun itu membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Suriah. Serangan yang dilakukan dari kapal perang AS yang ada di Laut Mediterania itu, menjadi serangan udara langsung pertama AS ke Suriah.

Penyelidikan terpisah yang dilakukan PBB dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) terkait serangan kimia di Suriah, baru akan dirilis laporannya pada Oktober mendatang.

Selain membahas soal serangan kimia, laporan PBB ini juga menyinggung soal serangan udara militer Amerika Serikat (AS) terhadap sebuah masjid di desa Al-Jina di pinggiran kota Aleppo pada Maret lalu. Serangan itu diketahui menewaskan 38 warga Suriah termasuk anak-anak. Laporan PBB menyebut AS gagal mengambil langkah pencegahan untuk tidak melanggar hukum internasional dalam serangan itu.

(nvc/nvc)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Kebakaran Hutan Tewaskan 41 Orang, Mendagri Portugal Mundur

detiknews - Lisbon - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Portugal, Constanca Urbano de Sousa, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terkait kebakaran hutan yang melanda wilayah Portugal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kebakaran hutan terbaru yang menewaskan 41 orang. Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir. Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga. Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, seti...

Sambut HUT ke-72 RI, GOW Surabaya Lomba Buat Tumpeng Polo Pendem

detiknews - Surabaya - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya menggelar beragam perlombaan dalam rangka memperingati HUT ke 72 Republik Indonesia. Diantaranya, menyusun tumpeng dari polo pendem, hingga lomba makeup tanpa kaca rias. "Kegiatan ini selain untuk menyemarakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 72 tahun. Juga untuk menjalin kekompakkan sesama anggota GOW yang bersal dari organisasi wanita lintas keprofesian," kata Ketua GOW Surabaya Asrilia Kurniati di lokasi acara di gedung Wanita, Kalibokor, Surabaya, Selasa (15/8/2017). Istri anggota DPR RI Bambang Haryo ini menerangkan, ada beragam perlombaa untuk anggota GOW. Seperti lomba menyusun tumpeng dari polo pendem-makanan tradisional Jawa yang diambil dari dalam tanah seperti, ketela pohon, ketela rambat (telo), talas (mbote), bentol, kacang tanah. "Ini juga salah satu bentuk promosi dan sosialisasi makanan alternatif selain beras kepada remaja-remaja Indonesia, yang kini lebih ...