Skip to main content

Sahabat: Sakit Jantung Wali Kota Pekalongan Arslan Pekan Lalu Kambuh

detiknews - Pekalongan - Meninggalnya Walikota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid, menjadi duka mendalam bagi para sahabatnya. Muhamad Luthfi (48), salah satu sahabat yang tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Dia bercerita, Arslan ini memang beberapa kali sakit. Namun, tidak pernah dikeluhkan oleh sosok wali kota ini.

"Walaupun kondisinya sakit, dia tidak pernah mengeluh sakit pada siapapun," kata Muhamad Luthfi saat berbincang dengan detikcom di rumah duka di Jalan Toba Kamis (09/09/2017) malam.

Lutfi melanjutkan, Arslan pernah merasakan sakit di dadanya saat sedang touring dengan motor gedenya di kawasan Linggosari Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (2/9) lalu lalu.

"Beliau memang gemar touring. Saat itu sakit jantungnya kambuh dan beristirahat di rumah warga. Setelah itu langsung dibawa ke Rumah sakit Karanganyar Pekalongan," katanya.

Di rumah sakit itupun tidak lama karena dirujuk ke RSUD Bendan Kota Pekalongan.

Wali Kota Pekalongan, Arslan (berbaju merah) semasa hidupnya. Foto: Robby Bernardi"Pada hari senin dibawa ke tegalrejo (RSU Semarang). Saya tanya bagaimana kondisinya, beliau hanya bilang hanya sakit biasa saja, jangan khawatirkan," jelas Luthfi.

Menurut Luthfi, ada hal yang dianggapnya aneh selama sepekan ini. Walikota Pekalongan menelpon dirinya cukup lama selama 30 menit.

"Biasanya dia tidak pernah cerita lama di telpon. Saat itu yang kita obrolin soal bagaimana membawa Kota Pekalongan bisa maju," katanya.

Arslan, menurut Luthfi, mengakui setiap langkah yang diambil dalam kebijakan akan menimbulkan pro-kontra. Di mata sahabat, sosok A Alf Arslan Djunaid, merupakan sosok pemimpin yang mau bergaul dengan segala macam lapisan.

"Mungkin ada (warga) yang merasa sakit atas kebijakan. Tapi itulah risikonya. Saya sendiri tidak mau menyakitkan apalagi membuat warga saya susah karena kebijakan saya," kata Luthfi menirukan keresahan Arslan. (sip/sip)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk...

Kebakaran Hutan Tewaskan 41 Orang, Mendagri Portugal Mundur

detiknews - Lisbon - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Portugal, Constanca Urbano de Sousa, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terkait kebakaran hutan yang melanda wilayah Portugal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kebakaran hutan terbaru yang menewaskan 41 orang. Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir. Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga. Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, seti...