Skip to main content

Warga Rohingya: Tentara Datang dan Menembak Tanpa Pandang Bulu

detiknews - detiknews Yangon - Warga desa di Rakhine, Myanmar menceritakan bagaimana para tentara datang ke desa mereka dan menembak tanpa pandang bulu. Dalam operasi militer pada 25 Agustus lalu itu, ribuan warga desa Kha Maung Seik terpaksa lari ke Bangladesh.

Dikatakan Kadil Hussein, pengungsi Rohingya yang kini berada di Bangladesh, militer Myanmar datang ke desanya dan melakukan penembakan dan pembakaran rumah-rumah warga.

"Semua muslim di desa kami, sekitar 10.000 orang melarikan diri. Beberapa tewas akibat tembakan, sisanya datang ke sini. Tak ada satu orang pun yang tinggal (di desa itu)," tutur pria berumur 55 tahun itu seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (7/9/2017).

Hussein kini tinggal di kamp pengungsi Kutapalong, Bangladesh bersama ribuan warga Rohingya lainnya yang telah lebih dulu mengungsi.

[Gambas:Video 20detik]

Hampir 150 ribu warga Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak operasi militer dilancarkan pada 25 Agustus sore menyusul serangan kelompok militan Rohingya atau ARSA ke puluhan pos polisi dan pangkalan militer di hari yang sama, beberapa jam sebelumnya atau pada dini hari waktu setempat.

Reuters mewawancarai warga desa Kha Maung Seik dan dusun-dusun sekitarnya, yang menceritakan pembunuhan dan pembakaran rumah yang dilakukan militer Myanmar sebagai respons atas serangan militan ke pos-pos polisi dan pangkalan militer. Disebutkan bahwa pasukan Myanmar dan warga Buddha di Rakhine berniat mengusir mereka semua.

Seorang pengungsi Rohingya, Body Alom mengatakan, dia bersembunyi di hutan bersama ribuan orang lainnya ketika para tentara tiba di Rakhine. Dia bersembunyi berjam-jam di hutan sebelum pergi mencari keluarganya.

Pria berumur 28 tahun itu mengaku melihat jasad-jasad di sawah-sawah, dan akhirnya menemukan ibu dan saudara laki-lakinya telah tewas dengan luka-luka tembakan. "Karena tak aman, saya meninggalkan mereka begitu saja," ujarnya. "Saya tak punya kesempatan untuk memakamkan mereka," imbuhnya.

Dua pengungsi lainnya mengaku melihat jasad-jasad di lapangan. Sulit untuk memverifikasi pengakuan para pengungsi tersebut. Akses ke wilayah Rakhine telah dibatasi sejak Oktober 2016 lalu, ketika kelompok militan Rohingya menyerang pos-pos polisi yang menewaskan 9 polisi Myanmar.

Militer Myanmar telah menegaskan bahwa pasukannya tengah memerangi para "teroris" di Rakhine. Bahkan menurut media pemerintah, para militan Rohingya telah membakar desa-desa dan membunuh warga sipil dari semua agama.

(ita/ita)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Kebakaran Hutan Tewaskan 41 Orang, Mendagri Portugal Mundur

detiknews - Lisbon - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Portugal, Constanca Urbano de Sousa, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terkait kebakaran hutan yang melanda wilayah Portugal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kebakaran hutan terbaru yang menewaskan 41 orang. Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir. Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga. Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, seti...

Sambut HUT ke-72 RI, GOW Surabaya Lomba Buat Tumpeng Polo Pendem

detiknews - Surabaya - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya menggelar beragam perlombaan dalam rangka memperingati HUT ke 72 Republik Indonesia. Diantaranya, menyusun tumpeng dari polo pendem, hingga lomba makeup tanpa kaca rias. "Kegiatan ini selain untuk menyemarakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 72 tahun. Juga untuk menjalin kekompakkan sesama anggota GOW yang bersal dari organisasi wanita lintas keprofesian," kata Ketua GOW Surabaya Asrilia Kurniati di lokasi acara di gedung Wanita, Kalibokor, Surabaya, Selasa (15/8/2017). Istri anggota DPR RI Bambang Haryo ini menerangkan, ada beragam perlombaa untuk anggota GOW. Seperti lomba menyusun tumpeng dari polo pendem-makanan tradisional Jawa yang diambil dari dalam tanah seperti, ketela pohon, ketela rambat (telo), talas (mbote), bentol, kacang tanah. "Ini juga salah satu bentuk promosi dan sosialisasi makanan alternatif selain beras kepada remaja-remaja Indonesia, yang kini lebih ...