
detikcom mendatangi lokasi eks Taman Ria Senayan yang berada di Jalan Gerbang Pemuda, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017). Tampak banyak petugas yang tengah berjaga di pintu gerbang masuknya. Dari luar terlihat sedang ada proyek pembangunan dilakukan.
Tampak petugas yang menggunakan rompi dan topi proyek, beraktivitas keluar masuk masuk gerbang. Selain petugas, beberapa mobil Truck Mixer juga terlihat keluar dari gerbang.
Di lokasi ini terlihat adanya alat proyek, seperti Crane dan paku bumi. Alat-alat berat itu hingga sore hari tampak masih beroperasi.
Petugas penjaga pun sesekali membukakan pintu gerbang untuk mengizinkan masuk atau keluarnya mobil proyek. Tak sembarang orang bisa masuk ke lahan yang masih berada di kompleks parlemen itu.
Menurut seorang pedagang yang berjualan kopi di depan pintu gerbang, pekerjaan proyek ini dilakukan hingga larut malam. Meski begitu, dia tidak mengetahui pembangunan tersebut untuk pembuatan apa.
"Sampai malem, jam 23.00 ataus sampai jam 24.00 WIB. Ada yang bilang (bikin) plaza, ada yang bilang mau dibuat taman, nggak tau deh, nggak jelas," ujar pedagang yang tidak mau disebutkan namanya itu saat berbincang dengan detikcom.
Salah seorang petugas yang mengaku supplier beton mengatakan, proyek di eks Taman Ria Senayan itu untuk membangun sebuah taman. Pria yang tak berkenan menyampaikan namanya tersebut mengatakan dia sedang mengirim barang (beton) dengan jumlah 20 mobil truk mixer.
"Rencananya si bikin taman rekreasi keluarga, (di sini) lagi ngirim barang (beton). Rencananya ada 10 titik (yang akan dibeton), 1 titik nya sekitar 2 truk mixer, ada sekitar 20 mobilan truk mixer," ucap petugas itu.
Berbeda dengan yang lain, petugas yang berjaga di pintu gerbang enggan untuk menjelaskan. Mereka tidak mau menjelaskan untuk apa, pekerjaan proyek tersebut.
Seperti diketahui, wacana pembangunan apartemen DPR ini dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Ini menyusul polemik soal gedung baru DPR setelah adanya usulan kenaikan anggaran DPR 2018 menjadi Rp 2,8 T.
Bahkan Fahri mengatakan pembangunan apartemen itu tidak akan menggunakan uang negara. Dia melontarkan ide anggota DPR bisa ngontrak di apartemen tersebut.
"Anggaran swasta. Nggak ada urusannya sama kita. Tanah itu tadinya mau dibangun mal oleh pengembanganya, ditentang oleh anggota DPR periode lalu. Akhirnya ditutup, nggak jadi," jelas Fahri, Senin (14/8).
DPR pun, menurutnya, sudah berdiskusi dengan Setneg dan pihak pemerintah terkait lainnya. Dari hasil diskusi itu, kata Fahri, disepakati lebih baik di eks Taman Ria Senayan dibangun apartemen daripada mal.
"Mendingan dibikin apartemen. Ini bukan uang negara. Itu haknya ada di Setneg. Pakai uang swasta," tambah dia.
Fahri menjelaskan pembangunan apartemen bagi anggota DPR nanti dimaksudkan agar para anggota Dewan yang terhormat ini tak jauh-jauh jika hendak berkantor. Selain itu, pembangunan apartemen dapat menghemat anggaran rumah dinas bagi anggota DPR.
"Orang harus punya rumah, di rumahnya ada AC, mesin cuci, setiap hari ini ribut dan setiap hari ini sekretariat DPR beli, beli rumah, beli AC. Ngapain beli rumah, beli AC, mesin cuci, mesin faks? Nggak perlu lagi. Ngontrak aja di deket-deket sini. Kalau dia sudah punya rumah, mungkin dia nggak mau karena rumahnya sudah dekat sini. Itu maksudnya," beber Fahri.
Lantas, jika jadi dibangun, fasilitas apa yang akan didapat anggota Dewan di apartemen barunya ini?
"Nggak tahu. Emang gue pengembang," cetus Fahri. (elz/nvl)
Comments
Post a Comment