
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir.
Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga.
Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, setidaknya 105 orang tewas dalam kebakaran hutan di Portugal selama beberapa bulan terakhir.Banyaknya korban tewas itu memicu kritikan keras untuk Kementerian Dalam Negeri Portugal, yang bertanggung jawab atas dinas pemadam kebakaran, kepolisian dan badan perlindungan sipil.
"Saya tidak memiliki alasan politik dan personal untuk melanjutkan jabatan saya," ucap De Sousa dalam surat pengunduran dirinya.
Dalam pernyataan terpisah, Perdana Menteri Portugal Antonio Costa menyatakan dirinya menerima pengunduran diri De Sousa.
Pada Selasa (17/10), seorang politikus oposisi setempat mengajukan mosi tidak percaya untuk pemerintahan PM Costa. Mosi ini terkait kebakaran hutan yang merenggut banyak nyawa. Kebakaran hutan yang melanda Portugal tahun ini telah menghanguskan area seluas 350 ribu hektare. Angka itu tercatat sebagai yang terburuk sejak tahun 2003.Dampak dari kebakaran hutan yang merenggut nyawa ini, otoritas Portugal menetapkan masa berkabung selama tiga hari. Selain Portugal, kebakaran hutan juga melanda Spanyol dengan sedikitnya empat orang dilaporkan tewas di wilayah Galicia.
(nvc/ita)
Comments
Post a Comment