Skip to main content

Jokowi Ungkap Catatan Khusus Soal 3 Tahun Kabinet Kerja

detiknews - detiknews Jakarta - Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo genap berusia 3 tahun pada 20 Oktober hari ini. Jokowi punya catatan khusus terkait dengan tiga tahun masa pemerintahannya itu. Apa saja?

Hal pertama yang disorotinya ialah soal regulasi yang terlalu banyak. Menurutnya, hal ini membuat kebijakan yang akan diambil menjadi lambat untuk diterapkan.

"Ya banyak yang kita hadapi dalam menjalankan setiap proyek dan program yang ada. Yang pertama terlalu banyaknya aturan yang ada," ujar Jokowi dalam wawancara khusus dengan detikcom di Istana Bogor, Kamis (12/10/2017).

"(Ini) Menyebabkan kita lambat memutuskan, kadang-kadang di lapangan tidak bisa langsung putus karena terlalu banyaknya aturan dan regulasi," sambungnya.

Jokowi mengatakan, setidaknya ada lebih dari 40 ribu regulasi yang membuat kerja pemerintah terhambat.

Foto: Dikhy Sasra

"Ada 42 ribu aturan regulasi yang justru tidak mendorong untuk kita cepat. (Ini) Menghambat dan ini juga menyebabkan birokrasi kita tidak bisa cepat. Karena memang aturannya seperti itu," ujarnya.

Hal kedua yang jadi catatannya ialah soal pembebasan lahan. Jokowi mengaku pada awal pemerintahannya, hambatan dalam pelaksanaan pembebasan lahan sudah ada.

Meski demikian, solusi didapatkan karena tim yang bekerja dapat menguasai lapangan. Kini, dia mengaku, tak ada lagi hambatan untuk melakukan pembebasan lahan.

"Lalu yang berkaitan dengan lapangan, pembebasan lahan, ini juga awal-awal ada hambatan. Sekarang sudah nggak ada, karena memang kita benar-benar bisa menguasai lapangan, bisa diputuskan kemudian ada jalan keluar, ada solusi," kata dia.

Pembebasan lahan yang dilakukan berdampak langsung dengan rencana pembangunan infrastruktur di daerah yang sudah ditargetkan. Alhasil, pembangunan infrastruktur pun mengalami progres dari tahun ke tahun.

Catatan lain yang diungkapnya ialah soal upaya peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Hal ini diimplementasikan lewat program Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI) dan Kartu Indonesia Pintar.

Selain itu, juga ada Program Keluarga Harapan (PKH) yang diemban oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

"Misalkan Kartu Indonesia Sehat yang telah kita bagikan kepada 92 juta rakyat untuk yang PBI, untuk yang Kartu Indonesia Pintar 19 juta. Kemudian keluarga harapan 6 juta," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

(jbr/fjp)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,