Skip to main content

Kisah Eks Napi Narkoba Tobat dan Sukses Bisnis Singkong di Salatiga

detiknews - Salatiga - Banyak yang menyebut Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan "sekolah" bagi tahanan maupun narapidana (napi). Hal ini mengingat setelah keluar dari Lapas, justru kembali beraksi, bahkan naik kelas melakukan tindakan kriminal. Namun hal ini tak berlaku bagi eks napi narkoba, Hardadi (46).

Soal narkoba, katanya Hardadi, tidak mengenal orang kaya maupun orang miskin pun bisa terkena. Dari awalnya hanya dikasih gratis hingga membuat ketagihan lagi.

"Saya mulai mengenal sejak 1997, kemudian tahun 2009 di daerah Tipes, Solo tertangkap," tutur Hardadi saat ditemui di outlet singkong keju D-9 di Kota Salatiga, Jumat (6/10/2017).

Dari penangkapan bersama tiga rekannya, ia pun dijatuhi vonis hakim selama 6 bulan penjara. Ia harus menjalani hukuman di Blok D-9, yang merupakan kamar bagi para napi yang tersangkut masalah narkoba.

Meski demikian, baik istri, keluarga besarnya hingga para tetangganya memberikan dukungan dan tidak membencinya. Bahkan mereka justru memberi semangat padanya agar berubah menjadi orang yang lebih baik.

Hardadi bersama keluarganya. Foto: Dok Pribadi

"Rasanya seperti kiamat. Saya justru saat berada di lapas tersebut ketemu Ustadz Abu, Hanung dan Pondra. Ketemu di masjid belajar baca Alquran dan mendapatkan pencerahan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keyakinan saya untuk berubah, pokoknya berubah yang baik," tuturnya.

Tepatnya pada 22 Agustus 2009, Hardadi bebas dari lapas kemudian pulang menuju rumahnya di Salatiga. Setelah itu, teringat orang berjualan singkong goreng di Jakarta. Untuk itu, ia mulai merintis berjualan nasi dan es.

Kemudian dari berjualan nasi dan es tersebut, labanya disisihkan untuk membeli singkong. Dari praktik sendiri, kemudian menjual singkong yang menawarkan dengancara mulut ke mulut.

"Awalnya saya kirim SMS kepada saudara, tetangga maupun lainnya menawarkan singkong keju. Saya pun siap mengantarnya dengan bungkus kardus snack seharga Rp 5 ribu. Kami pakai merek D-9 sebagai pengingat," kenang Hardadi.

Usaha singkong kejunya semakin berkembang. Foto: Eko SusantoSelanjutnya, pada awal tahun 2010 dia memperoleh pinjaman sebesar Rp 2 juta dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Uang pinjaman itu digunakannya untuk membuat gerobak.

Selanjutnya, Hardadi berjualan di seputaran Lapangan Pancasila Kota Salatiga. Selain itu, ia aktif mengikuti bazar maupun pameran UKM di Kota Salatiga hingga luar kota.

"Setelah 2 tahun berjualan di Lapangan Pancasila, saya memutuskan berjualan di rumah. Kebetulan, di sekitar rumah saya ada yang jualan getuk maupun singkong juga," ujar suami dari Dyah Kristanti (40) itu.

Dyah menambahkan, seluruh keluarga mendukung setiap usaha yang dilakukan suaminya.

"Kami sekeluarga mendampingi dan mendukung Pak Hardadi karena beliau layak diperjuangkan. Pak Hardadi bertaubat dari masa lalunya yang kelam dan bertekad memulai hidup baru," kata melalui pesan singkat dalam perjalanan dari Solo.

Semula hanya ada satu karyawan, kini ada sekitar 100 karyawan yang dilibatkan dalam produksi Singkong Keju D-9, itu. (sip/sip)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Kebakaran Hutan Tewaskan 41 Orang, Mendagri Portugal Mundur

detiknews - Lisbon - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Portugal, Constanca Urbano de Sousa, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terkait kebakaran hutan yang melanda wilayah Portugal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kebakaran hutan terbaru yang menewaskan 41 orang. Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir. Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga. Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, seti...

Sambut HUT ke-72 RI, GOW Surabaya Lomba Buat Tumpeng Polo Pendem

detiknews - Surabaya - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya menggelar beragam perlombaan dalam rangka memperingati HUT ke 72 Republik Indonesia. Diantaranya, menyusun tumpeng dari polo pendem, hingga lomba makeup tanpa kaca rias. "Kegiatan ini selain untuk menyemarakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 72 tahun. Juga untuk menjalin kekompakkan sesama anggota GOW yang bersal dari organisasi wanita lintas keprofesian," kata Ketua GOW Surabaya Asrilia Kurniati di lokasi acara di gedung Wanita, Kalibokor, Surabaya, Selasa (15/8/2017). Istri anggota DPR RI Bambang Haryo ini menerangkan, ada beragam perlombaa untuk anggota GOW. Seperti lomba menyusun tumpeng dari polo pendem-makanan tradisional Jawa yang diambil dari dalam tanah seperti, ketela pohon, ketela rambat (telo), talas (mbote), bentol, kacang tanah. "Ini juga salah satu bentuk promosi dan sosialisasi makanan alternatif selain beras kepada remaja-remaja Indonesia, yang kini lebih ...