Skip to main content

Malam 1 Suro di Istana Mangkunegaran, Warga Berebut Air Kembang

detiknews - Solo - Ratusan warga berlarian ke depan Pendapi Gede Pura Mangkunegaran, Solo. Mereka berebut air bertabur kembang seusai pusaka-pusaka keluar untuk dikirab dalam upacara malam 1 Sura, Rabu (20/9/2017) malam.

Pun setelah pusaka kembali masuk ke dalam Istana atau Pura Mangkunegaran. Mereka kembali memperebutkan air tersebut.

Beberapa di antara mereka mengambil air ke dalam botol untuk di bawa pulang. Sedangkan warga lainnya cukup mengusapkan air pada wajah dan badan mereka.

"Biar dapat berkah. Semoga kaki saya sembuh," kata seorang warga, Sri Wahyuni, yang mengaku merasakan sakit di bagian kakinya.

"Ngalap berkah. Biar rezekinya lancar," ujar warga lainnya, Sularto.

Warga berebut air kembang sisa jamasan. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)Tak cukup itu. Di akhir acara, Sri Paduka Mangkunegoro IX menyebar uang koin kepada masyarakat yang datang. Hal tersebut sebagai simbol kesejahteraan rakyat.

Dalam kirab malam 1 Suro ini, sebanyak lima pusaka dikirab mengelilingi Pura Mangkunegaran. Beberapa pejabat negara hadir, seperti Ketua MK Arief Hidayat, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, politisi PDIP Aria Bima, Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo, dan sejumlah tokoh lainnya.

Saat pusaka melewati para tamu kehormatan. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)Panitia kirab pusaka malam 1 Sura Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, mengatakan kirab bukan digelar sebagai bentuk karnaval. Namun sebagai pengingat untuk memperbaiki diri atas kesalahan tahun-tahun sebelumnya.

"Bukan karnaval, bukan hura-hura. Kirab ini lebih banyak makna laku, keprihatinan. Mengikuti kirab dengan tapa bisu, tidak bicara sama sekali," kata Joko. (mbr/mbr)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,