Skip to main content

Cadangan Air Waduk Malahayu Brebes Tersisa 25%

detiknews - Brebes - Cadangan air irigasi pada waduk Malahayu di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada musim kemarau ini, hanya tersisa sekitar 25 persen. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang setempat harus menggilir jadwal pengiriman air agar bisa mencukupi kebutuhan irigasi hingga memasuki musim hujan Desember mendatang.

"Karena sungai sungai yang bermuara di waduk airnya berkurang. Persediaan air di waduk Malahayu sekarang ini tersisa 8 juta meter kubik lebih. Padahal daya tampungnya saat ini 32 juta meter kubik," ujar Kepala Dinas PSDA Taru Brebes, Agus Ashari, Jumat (25/8/2017).

Agus Ashari menjelaskan saat ini daya tampung waduk Malahayu sudah mulai berkurang seiring terjadinya sedimantasi.

"Padahal, dulunya, waduk ini memiliki kapasitas daya tampung sampai 47 juta meter kubik. Daya tampung semakin hari semakin berkurang karena proses sedimentasi," terangnya.

Waduk terbesar di Kabupaten Brebes ini memiliki tiga areal daerah irigasi (DI) sebanyak tiga lokasi. Masing-masing Kebuyutan, Babakan dan Jangkelok dengan luas lahan pertanian mencapai 12.378 hektar. Saat kemarau seperti sekarang, debit air waduk ini 3.000 meter kubik per detik. Jika setiap hari dialirkan maka akan habis dalam waktu kurang dari satu bulan.

Untuk menjaga ketersediaan air hingga datang musim hujan pada Desember mendatang, Dinas PSDA Taru menerapkan sistem bergilir, yakni 4 hari mengalir dan 6 hari ditutup alirannya.

"Dengan bergiliran ini, diperhitungkan bisa menyimpan cadangan irigasi hingga bulan Desember nanti," paparnya.

Selain Malahayu, ada lagi waduk yang berada di wilayah Kabupaten Brebes, yaitu Waduk Penjalin di Kecamatan Paguyangan. Berbeda dengan waduk Malahayu, waduk Penjalin ini volume air yang menyusut tidak terlalu drastis. Dari kapasitas daya tampung waduk sebanyak 9 juta meter kubik, kini tersisa 7.335.000 meter kubik.

Minimnya penyusutan di waduk ini karena areal pertanian di wilayah Brebes bagian selatan termasuk Paguyangan termasuk daerah surplus air. Meski berada di wilayah selatan, air waduk Penjalin ini sesekali dialirkan ke wilayah tengah dan utara atau wilayah daerah irigasi Pemali.

Jika di wilayah Pemali baik pantura dan tengah membutuhkan tambahan irigasi karena kekurangan air, maka waduk Penjalin ini dibuka dan akan ditampung di bendung Notog.

Sebagai tempat penampungan air, Bendung Notog ini selain menerima air dari Waduk Penjalin juga mendapat kiriman dari Sungai Pemali. Saat musim kemarau, suplai air yang masuk juga mengalami penurunan. Saat ini volume di bendung Notog hanya tersisa 32 ribu meter kubik.

Bendungan Notog ini memiliki areal daerah irigsi Pemali kanan, Pemali kiri dan Pemali tengah. Pemali kanan meiputi wilayah kawasan pertanian Brebes kota dan sekitarnya. Untuk wilayah Ketanggungan dan Cimohong masuk dalam daerah irigasi Pemali kiri. Sedangkan Pemali tengah, mengairi sawah di wilayah Wanasari hingga Bulakamba.

Menyikapi berkurangnya ketersediaan air, Agus Menyatakan, Pemkab membuat kesepakatan dengan petani dan memberitahukan tentang pembagian air secara bergilir. Karena dalam kondisi stok air yang minim tidak mungkin akan dialirkan secara terus menerus ke sawah petani.

"(Cadangan air) Ini tidak akan bertahan lama karena akan habis," pungkas Agus Ashari. (sip/sip)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,