
"Tadi dia (Ayub) sudah ngambil piring mau makan. Trus saya bilang jangan, salat dulu sana, soalnya dia mau berangkat sekolah jam satu," terang Muniatun, ibu korban pada detikcom, Jumat, (25/08/2017)
Muniatun tak menyangka anak laki-lakinya ini akan meninggalkannya selamanya. "Kemarin baru ulang tahun dia, pas malam Jumat itu. Saya tidak punya firasat apa-apa sebelumnya," ucap Miniatun dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga, Tertimpa Tembok saat Pergi Salat Jumat, Ayub Tewas Posisi Sujud
Ayub kemarin memang berulang tahun. Dia memang lahir di tanggal 24 Agustus 2000. Ivan, kakak nomor dua ternyata punya firasat buruk sebelum adanya kejadian yang menewaskan adiknya. "Tadi siang saya gak bisa tidur, trus tiba-tiba kepikiran Ayub. Tidak lama kemudian, anak-anak kompleks sini datang dan mengabari kalau Ayub tertimpa tembok," ujarnya.
Ayub tertimpa tembok gudang ketika sedang dalam perjalanan menuju Masjid Takwiyatul Muslimin. Di mata temannya, anak kelima dari enam bersaudara ini adalah sosok yang lucu. "Dia cukup konyol sih orangnya. Sering gangguin temen-temennya. Dia terakhir masuk sekolah hari Rabu kemarin," ujar Latifah, siswi kelas XI SMA Lilwaton yang datang bersama rombongan teman sekelas Ayub lainnya ke rumah duka.
Sementara itu, Jarwo, tetangga yang juga sering nongkrong bersama Ayub mengakui baru pagi tadi bersama Ayub. "Tadi pagi sekitar jam sebelas masih nongkrong disini (warung kopi depan rumah Ayub). Kami masih bercanda, dia habis dikerjain karena kemarin baru ulang tahun. Trus tadi saya bantuin dia buat akun facebook baru, soalnya dia belum punya akun. Habis itu ya dia pergi Jumatan, " ujarnya.
Jenazah Ayub telah dibawa ke TPU Pegirian pukul 16.00 WIB dan dimakamkan di sana.
Teman-teman Ayub yang datang ke rumah duka (Foto: Grasella Sofia Mingkid)(iwd/iwd)
Comments
Post a Comment