Skip to main content

Partai Mana yang Khianati Ahok di Tengah Jalan?

detiknews - Jakarta - Pilkada DKI Jakarta sudah berlalu. Namun, teka-teki soal siapa yang mendesak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari pencalonan di tengah jalan sedikit demi sedikit terungkap. Yang mendesak Ahok mundur yaitu partai pendukungnya. Partai mana?

"Ada salah satu partai pendukung yang minta saya mundur karena menista agama," kata Ahok dalam keterangan tertulis yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang lanjutan terdakwa kasus UU ITE, Buni Yani, di gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung, Jabar, Selasa (15/8/2017).

Ahok hanya menyebut ada salah satu partai pendukung yang memintanya mundur. Tak ada nama parpol ataupun si oknum parpol yang mendesak Ahok mundur di tengah jalan itu disebut.

Soal ada yang mendesak dari Pilgub DKI ini pertama kali diungkap Ahok pada November 2016 lalu. Kala itu, ada seseorang yang menyampaikan permintaan itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sampailah ke telinga Ahok.

"Saya sudah diminta untuk mundur karena sudah dilaporkan akan terjadi ketidakpastian dan kekacauan," kata Ahok dalam perbincangan di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2016) lalu.

Namun Ahok tak menggubris. Ia memutuskan jalan terus. Sampai kemudian proses hukum dugaan penistaan agama berakhir dengan vonis hukuman untuk Ahok.

Nah, teka-teki soal siapa sosok yang mendesak Ahok mundur itu mulai terang benderang justru dalam sidang lanjutan terdakwa kasus UU ITE, Buni Yani, di gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung, Jabar, Selasa (15/8/2017).

Baca Juga: Ahok: Saya Sudah Diminta Mundur dari Pilgub DKI 2017

Keterangan tertulis Ahok yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang ini membuka banyak fakta. Ada 13 poin kesaksian Ahok berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) saat pemeriksaan Ahok oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Ahok merasa difitnah, diancam, bahkan sampai ancaman pembunuhan yang menimpanya. Ahok dalam keterangannya kembali mengungkap sosok yang mendesaknya mundur dari gelanggang Pilgub DKI 2017. (idh/nvl)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,