Skip to main content

Garam Langka, 55 Industri Garam Yodium di Jawa Tengah Tutup

detiknews - Brebes - 55 dari 100 industri garam beryodium di Jawa Tengah, gulung tikar dan tak mampu beroperasi akibat petani garam gagal panen. Kolapnya industri garam beryodium ini terjadi mulai dari awal tahun 2017 hingga saat ini.

Peneliti Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Kementerian Perindustrian RI, Marihati, di Jawa Tengah terdapat sekitar 100 Industri kecil menengah yang memproduksi garam yodium. Tetapi, saat ini lebih dari separuhnya atau sekitar 55 sudah gulung tikar.

Disela-sela mengisi pelatihan produsen garam yodium yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Brebes, Rabu (9/8/2017), Marihati menjelaskan gulung tikarnya IKM produksi garam yodium juga terjadi karena menipisnya stok bahan baku garam.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian RI, sentra produksi garam di Jawa Tengah hanya berada di wilayah pesisir Pantura barat hingga timur, yakni mulai Kabupaten Brebes sampai Kabupaten Rembang. Sejak enam bulan terakhir, produksi garam yodium itu terus merosot.

"Di Jawa Tengah, semula produksinya mencapai 400 ton garam yodium per hari, tetapi sekarang hanya sekitar 150 ton per hari. Stok dengan permintaan pasar tak sebanding," ujar Marihati.

Kondisi ini berpengaruh dengan harga garam yodium di pasaran yang merangkak naik hingga 300 persen. Saat ini, harga garam yodium di tingkat produsen Rp 22.500 per kantong (satu kantong 2,5 kg). Padahal harga biasanya hanya Rp 7.000 per kantong.

Dalam kesempatan yang sama, Marihati mengungkapkan, produksi garam yodium di Kabupaten Brebes, memiliki kandungan zat yodium di bawah standar.

"Zat yodium pada garam di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes misalnya, ini masih banyak yang di bawah standar. Makanya, kami datang kesini membantu memberikan pelatihan agar meningkatkan kualitasnya hingga berstandar nasional (SNI)," pungkasnya. (mbr/mbr)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk...

Kebakaran Hutan Tewaskan 41 Orang, Mendagri Portugal Mundur

detiknews - Lisbon - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Portugal, Constanca Urbano de Sousa, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terkait kebakaran hutan yang melanda wilayah Portugal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kebakaran hutan terbaru yang menewaskan 41 orang. Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/2017), ratusan titik api muncul di wilayah Portugal bagian utara dan tengah sejak Minggu (15/10) lalu. Sedikitnya 41 orang tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang terjadi setelah Portugal dilanda musim panas paling kering dalam 90 tahun terakhir. Kebakaran meluas dengan cepat karena adanya angin kencang dari Atlantik yang dibawa Badai Ophelia yang menerjang wilayah Inggris dan Irlandia, yang berada di utara Portugal. Petugas pemadam kebakaran kewalahan dalam memadamkan kobaran api. Demikian juga dengan petugas penyelamat yang berjibaku mengevakuasi warga. Pada Juni lalu, kebakaran hutan yang melanda Portugal menewaskan 64 orang. Jika ditotal, seti...