Skip to main content

Bejat, Ayah Hamili Anak Kandung di Bantul

detiknews - Bantul - Seorang buruh bangunan di Kabupaten Bantul berinisial S (41) menghamili anak kandung sendiri. Pelaku menghamili putrinya sendiri yang berinisial AR (16) hingga hamil 5 bulan.

Akibat perbuatan tersebut, kini S ditahan di Mapolsek Jetis. Pelaku tega menghamili anaknya karena istrinya selalu menolak berhubungan dengan alasan capek.

"Laporan kasus ini dibuat tanggal 7 Agustus kemarin," ujar Kanit Reskrim Polsek Jetis Iptu Anar Fuadi ke wartawan, Rabu (9/8/2017).

Anar menerangkan S selama ini diketahui bekerja sebagai buruh bangunan. Sementara AR baru lulus Sekolah Dasar (SD) tahun ini. AR juga mengalami keterbelakangan mental.

Saat diperiksa penyidik Polsek Jetis, S mengaku mulai menggauli AR sejak Februari 2017. Sudah empat kali S melakukan tindakan bejatnya. Perbuatannya itu dia lakukan saat istrinya yang berinisial P (40) tidak berada di rumah.

"Pelaku melakukan tindakan asusila saat istrinya tidak ada di rumah," ungkapnya.

Menurut Anar, AR pertama kali diketahui hamil saat di rumah AR ada hajatan beberapa waktu lalu. Warga curiga ketika melihat perut AR kelihatan lebih besar.

Karena menjadi perbincangan warga, akhirnya ibunya menanyakan kepada anaknya. Saat ditanya ibunya, anaknya AR mengaku yang menghamili adalah ayahnya sendiri.

Atas perbuatannya itu, S terancam terkena pasal 82 UU No. 35/2014 tentang perubahan atas UU No. 23/2002 tentang perlindungan anak. S saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Jetis.

"Ancaman maksimal tujuh tahun penjara," tutur Anar.

S di mapolsek saat ditanya wartawan mengaku menghamili anaknya karena terpaksa. Penyebabnya karena istrinya, hampir setahun ini menolak berhubungan badan. Alasan istrinya karena capek bekerja.

"Katanya (istri saya) capek, makanya enggak mau," kata pelaku. (bgs/bgs)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,