Skip to main content

Nenek di Pekalongan Digugat Pemegang Sertifikat Tanahnya Sendiri

detiknews - Pekalongan - Misrodhoh, janda tua di Pekalongan ini bingung setelah digugat oleh kemenakannya sendiri, Muchibul Choiri. Misrodhoh yakin bahwa tanah yang ditempatinya adalah miliknya sendiri yang dibeli bersama almarhum suaminya. Namun entah bagaimana sertifikat tanah itu bisa atas nama Muchibul Choiri.

Misrodhoh mengaku kaget saat rumah yang ditempatinya selama puluhan tahun di Kauman Gang 1, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, dinyatakan bermasalah. Rumah seluas 30 meter persegi itu digugat kepemeilikanya oleh kemenakannya, Muchibul Choiri, ke Pengadilan Negeri Pekalongan. Muchibul kini masih aktif sebagai anggota TNI yang bertugas di Jakarta.

"Ini saya punya surat jual beli (tanahnya). Dari pertamanya jual beli ke almarhum suami saya. Dulu belinya masih perkarangan. Terus kami bangun rumah di sini," papar dia dalam bahasa Jawa saat ditemui detikcom di rumahnya, Rabu (19/10/2017).

Dipaparkan oleh Misrodhoh, tanah seluas 170 meter itu semula milik seorang bernama Makhful yang dijual kepada Masud pada 12 januari 1968, seharga Rp 10 Ribu. Pada 20 Maret 1971, oleh Masud tanah itu dijual kepada Zuhdi bin Achmad Abdulhadi (suami Misrodhoh) seharga Rp 25 ribu. Di tanah itulah, Zuhdi dan Misrodhoh membangun rumah seluas 30 meter persegi yang ditempati hingga sekarang.

Misrodhoh menunjukan surat jual beli tanahnya. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)Misrodhoh tidak tahu mengapa kemenakannya bisa mempunyai sertifikat atas nama tanah tersebut. Namun dia mengaku bahwa dulu surat jual beli tanah ini tersebut pernah dipinjam oleh lurah setempat dengan alasan ingin melihat surat ini. Dia menduga pada saat surat jual beli dipinjam itulah proses pembuatan sertifikat atas nama Muchibul Choiri dibuat.

Kasus gugatan tersebut kini berjalan. Rencanaya, Rabu pekan depan dijadwalkan putusan oleh Pengadilan Negeri Kota Pekalongan. "Nek ngene iki aku dadi bingung tenan (Kalau jadi begini, saya benar-benar bingung)," ujar Misrodhoh yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang jahit.

"Kami melihat ketidakadilan yang dialami oleh nenek Misrodhoh. Tadi telah dilakukan pengecekan pihak pengadilan terkait tanah dan rumah yang bersengketa. Kita tunggu putusannya dulu. Kami akan mempertahankan dengan memberikan bantuan hukum kepada beliau," ujar M Yusuf, seorang pengacara yang berniat membantu Misrodhoh. (mbr/mbr)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,