
Pawai yang digelar di Kota Purworejo ini juga merupakan bentuk ukhuwah Islamiyah untuk menangkal radikalisme.
jalannya pawai berlangsung meraih karena diiringi marching band lengkap dengan barisan pembawa bendera merah putih. Selain marching band para peserta juga memainkan alat musik rebana dan mengumandangkan shalawat nabi. Selain itu, ada pula rombongan peserta yang membawa alat musik bambu berupa kentongan.
Kegembiraan para peserta tampak ketika mengikuti pawai keliling kota. Salah satu peserta pawai Ais (10) mengaku senang dengan berjalan kaki beramai-ramai untuk memperingati datangnya tahun baru Islam yang baru pertama kali diikutinya.
"Senang, baru kali ini ikut, ramai sekali," tutur anak kelas 5 SD itu.
Bupati urworejo Agus Bastian melepas peserta pawai Foto: Rinto Heksantoro/detikcomSementara itu Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan adanya pawai tersebut diharapkan masyarakat Purworejo bisa semakin bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah.
"Selain itu, tahun baru Islam ini kami harapkan bisa dijadikan sebagai wahana introspeksi diri, bersyukur dengan tahun yang telah kita lalui dan berusaha lebih baik untuk tahun yang akan datang," katanya.
Dia menambahkan, dengan bersatunya umat muslim terutama di Purwoerejo bisa menangkal radikalisme yang akhir-akhir ini nyaris memecah belah umat.
Menurutnya pawai yang baru pertama kali digelar secara besar-besaran ini rencananyaakan rutin diadakan setiap tahunnya.
"Tahun baru Islam juga perlu dirayakan, bukan hanya tahun baru masehi saja. Semoga dengan bersatunya umat, radikalisme yang menggerogoti NKRI bisa lenyap," pungkas dia. (bgs/bgs)
Comments
Post a Comment