Skip to main content

Ribuan Santri di Purworejo Gelar Pawai Sambut Tahun Baru Islam

detiknews - Purworejo - Sekitar 5.000 santri di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggelar pawai taaruf malam ini. Mereka menggelar pawai untuk memperingati datangnya tahun baru 1 Muharam 1439 Hijriah.

Pawai yang digelar di Kota Purworejo ini juga merupakan bentuk ukhuwah Islamiyah untuk menangkal radikalisme.

jalannya pawai berlangsung meraih karena diiringi marching band lengkap dengan barisan pembawa bendera merah putih. Selain marching band para peserta juga memainkan alat musik rebana dan mengumandangkan shalawat nabi. Selain itu, ada pula rombongan peserta yang membawa alat musik bambu berupa kentongan.

Kegembiraan para peserta tampak ketika mengikuti pawai keliling kota. Salah satu peserta pawai Ais (10) mengaku senang dengan berjalan kaki beramai-ramai untuk memperingati datangnya tahun baru Islam yang baru pertama kali diikutinya.

"Senang, baru kali ini ikut, ramai sekali," tutur anak kelas 5 SD itu.

Bupati urworejo Agus Bastian melepas peserta pawai Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

Sementara itu Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan adanya pawai tersebut diharapkan masyarakat Purworejo bisa semakin bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah.

"Selain itu, tahun baru Islam ini kami harapkan bisa dijadikan sebagai wahana introspeksi diri, bersyukur dengan tahun yang telah kita lalui dan berusaha lebih baik untuk tahun yang akan datang," katanya.

Dia menambahkan, dengan bersatunya umat muslim terutama di Purwoerejo bisa menangkal radikalisme yang akhir-akhir ini nyaris memecah belah umat.

Menurutnya pawai yang baru pertama kali digelar secara besar-besaran ini rencananyaakan rutin diadakan setiap tahunnya.

"Tahun baru Islam juga perlu dirayakan, bukan hanya tahun baru masehi saja. Semoga dengan bersatunya umat, radikalisme yang menggerogoti NKRI bisa lenyap," pungkas dia. (bgs/bgs)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,