Skip to main content

Pemkab Trenggalek Bahas Pola Asuh Anak yang Dilahirkan Gelandangan

detiknews - Trenggalek - Pemkab Trenggalek berencana melakukan pembahasan pola asuh bayi dan gelandangan yang dilahirkan di pinggir Jalan Raya Trenggalek-Tulungagung bersama pihak keluarga bayi.

"Malam ini keluarga dari Magelang sudah datang ke Trenggalek, besok pagi tim dari dinas sosial akan melakukan pembahasan bersama untuk menentukan siapa yang akan mengasuh bayi tersebut, apakah keluarga atau pemerintah," kata Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Rabu (9/8/2017).

Menurutnya pembahasan penting dilakukan untuk melihat kesiapan pihak keluarga untuk mengasuh bayi yang dilahirkan Malikah Apabila pihak keluarga tidak sanggup untuk melakukan perawatan, pemerintah wajib mengambil alih untuk diserahkan kepada panti sosial.

"Karena informasinya, keluarga ibu Malikah ini juga kurang mampu, sehingga perlu pertimbangan-pertimbangan yang kuat. Kami tidak ingin setelah diserahkan, bayi maupun ibunya justru akan terlantar. Makanya besok akan dibahas mendalam," ujarnya saat menjenguk bayi Malikah di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Menurutnya, pihaknya telah menginstruksikan kepada jajaran rumah sakit untuk memberikan pelayanan maksimal kepada ibu gelandangan maupun anaknya. Selain itu wabup juga meminta tim gabungan yang melakukan penanganan untuk memberikan opsi yang terbaik bagi bayi maupun ibunya.

"Siapapun itu, walaupun mereka tidak ber-KTP Trenggalek, tapi karena berada di wilayah Trenggalek, maka sebagai tanggung jawab moral kami wajib untuk memberikan pelayanan," imbuhnya.

Sementara itu Kasi Perindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Perlindingan Perempuan dan Anak (P3A), Sunarya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panti Sosial Asuhan Balita (PASB) di Sidorarjo terkait persoalan tersebut.

"Kalau memang opsinya mereka menyerahkan bayi itu ke pemerintah, PSAB sudah siap untuk melatih dan merawatnya. Kita tunggu, besok keputusannya seperti apa," katanya.

Pihaknya mengaku apapun opsi yang akan dipilih pihak keluarga, pihaknya mengaku siap untuk melaksanakannya. Proses serah terima bayi akan dilakukan secara resmi dan tertulis.

Sebelumnya, Malikah, gelandangan asal Magelang, Jawa Tengah ditemukan melahirkan sesosok bayi perempuan di teras salah satu warga di Desa Karangsoko, Kecaman/Kabupaten Trenggalek. Proses melahirkan dilakukan sendiri tanpa bantuan medis, karena warga baru tahu setelah bayi lahir. (bdh/bdh)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,