Skip to main content

Kapolresta ke Napiter di Lapas Tegal: Jangan Pengaruhi Napi Lain

detiknews - Anam bersama Kapolresta Tegal dan Kalapas Tegal. (Foto: Imam Suripto/detikcom) Tegal - Seorang narapidana kasus terorisme, Muhammad Choirul Anam, kini dipindahkan ke Lapas Kelas II B Kota Tegal, Jawa Tengah. Selama di tempat barunya, Anam dijaga ketat dan diminta tidak mempengaruhi warga binaan lainnya.

Anam sebelumnya mendekam di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Sejak pekan lalu, dipindah ke Lapas Kelas II B Kota Tegal. Anam adalah napi kasus terorisme yang ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur. Kini dia menjalani hukuman pidana 6 tahun 8 bulan.

Hari ini, Rabu (9/8/2017), Anam kedatangan tamu istimewa yakni Kapolres Kota Tegal, AKBP Semmy Ronny Thabaa. Kepada Muhammad Choirul Anam, Thabaa berpesan agar tidak mempengaruhi warga binaan penghuni lapas lainnya.

"Saya meminta untuk tidak mengajak para warga binaan lapas lainnya untuk masuk paham radikalisme. Selain itu, juga agar tidak menularkan ilmu yang dimilikinya. Selepas menjalani masa hukuman agar dia bisa sadar," kata Kapolresta.

Kapolres menambahkan, sejak mendapat informasi bahwa Lapas Tegal Kota akan mendapatkan satu narapidana terorisme, dia langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengamanan maksimal dan pengawasan melekat. Anggota intelejen ditempatkan khusus untuk mengamati Choirul Anam.

Semmy Ronny Thabaa mengaku menerapkan pengamanan ketat karena Anam merupakan Pimpinan Jamaah Islamiyah Asia Tenggara. Dia dibekuk bersama barang bukti senjata rakitan. Anam juga memiliki bengkel las untuk merakit senjata.

Kepala Lapas Kelas II B Tegal, Irwan, menjelaskan terpidana teroris Anam mulai berada di Lapas II B Kota Tegal Sejak Kamis pekan lalu. Selama seminggu ini ditempatkan di ruang isolasi untuk adaptasi lingkungan.

"Setelah itu akan ditempatkan di kamar sendiri namun bisa bergabung dengan warga binaan lainnya," terang Kalapas. (mbr/mbr)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,