Skip to main content

Jatim Krisis Guru Agama Islam, Jumlahnya Turun 10 Ribu Guru

detiknews - Surabaya - Jawa Timur mengalami krisis guru pendidikan agama Islam. Dari 25 ribu guru agama Islam, kini tinggal 15 ribu guru yang tersebar di sekolah negeri maupun swasta.

"Saat ini kita sedang krisis guru, khususnya guru agama Islam yang terjadi disekolah negeri mauoun swasta," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf usai menerima Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Jawa Timur, di ruang wagub di kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (9/8/2017).

Wagub yang akrab disapa Gus Ipul menerangkan, salah satu penyebab menurunya jumlah guru agama di Jatim, karena adanya penundaan rekruitmen guru agama dari pemerintah pusat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini.

"Disisi lain, setiap tahun ada sekitar seribu guru agama yang pensiun. Kondisi ini menimbulkan permasalahan di sekolah-sekolah. Ada sekolah yang merekrut guru tidak tetap (GTT) yang belum tentu punya sertifikat. Artinya belum tentu punya kompetensi mengajar," terangnya.

Selain permasalahan tersebut, juga ada permasalahan lainnya di sekolah-sekolah. Meskipun punya sertifikat, tapi belum mendapatkan hak-haknya dengan benar.

"Padahal guru tersebut sudah lama mengabdi di sekolah," ujarnya.

Wagub mengatakan, pihaknya akan mencarikan solusi sistematis bagi permasalahan guru.

Sebagai langkah awal, Gus Ipul meminta AGPAII Jatim melampirkan data-data jumlah guru yang lebih kongkrit diantaranya, guru yang sudah tersertifikasi dan yang belum.

"Data tersebut akan digunakan sebagai landasan baginya untuk membuat kebijakan bagi permasalahan guru," katanya.

Setelah dipastikan datanya, kemudian akan dipilah-pilah, mana yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

"Dengan begitu, intervensi yang kita lakukan tidak menyalahi aturan," jelasnya.

Selain itu, akan mengundang dari pihak Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian PAN RB.

"Intinya, kita berharap, kehadiran guru agama yang berkualitas dan berkompeten itu sangat penting, dalam rangka pendidikan karakter generasi penerus bangsa. Tapi, kesejahteraan guru juga harus terpenuhi," tandasnya.

Ketuq AGPAII Jatim Achmad Ghozali mengatakan, program yang mendesak adalah pengangkatan guru agama. Karena ada yang sudah mengabdi sampai 25 tahun, tapi statusnya tetap GTT.

"Kita berharap ada pengangkatan GTT menjadi guru tetap," jelas Ghozali.

Dalam pertemuan tersebut juga hadir Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendis Kementerian Agama, Dr Imam Syafii.

Katanya, guna mengatasi krisis guru agama, pihaknya sudah mengirimkan surat ke ke MenPAN RB serta Menteri Dalam Negeri, guna segera melakukan rekruitmen guru agama.

"Dan secara nasional, masih dibutuhkan sekitar 21 guru agama," ujarnya. (roi/bdh)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,