Skip to main content

HUT RI, Pendakian ke Merapi Dibatasi Kuota dan Tak Sampai Puncak

detiknews - Boyolali - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), membatasi jumlah pendaki pada peringatan HUT RI ke-72, 17 Agustus 2017 mendatang. Pembatasan itu mempertimbangkan tampung area perkemahan di Pasar Bubrah dan di sepanjang jalur pendakian.

Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, pada malam peringatan HUT Kemerdekaan atau malam 17-an, jumlah pendaki Gunung Merapi membludak, bahkan hingga mencapai ribuan orang. Para pendaki pada 17 Agustus, biasanya menggelar upacara di area Pasar Bubrah.

Kepala BTNGM, Ammy Nurwati, dalam pengumumannya tertanggal 7 Agustus 2017 mengatakan, terdapat dua jalur pendakian resmi di Merapi. Yaitu melalui pintu pendakian di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan melalui jalur pendakian Sapuangin, Desa Tegal Mulyo, Klaten.

Selain pembatasan jumlah pendaki, pendakian di gunung Merapi juga hanya diperkenankan sampai di Pasar Bubrah. Hal itu mengingat ancaman bahaya letusan freatik yang masih mungkin terjadi dan dapat mengancam keselamatan pendaki.

"Berdasarkan perhitungan daya tampung arena perkemahan di Pasar Bubrah dan di sepanjang jalur pendakian, ditetapkan kuota maksimal pendakian sejumlah 2.500 orang pendaki di jalur pendakian Selo dan 150 orang pendaki di jalur pendakian Sapuangin (Klaten) selama tanggal 15 – 17 Agustus 2017," kata Kepala BTNGM, Ammy Nurwati.

Menurut dia, dibukanya pendakian di Merapi juga mempertimbangkan surat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) perihal rekomendasi pendakian Gunung Merapi.

"Berdasarkan evaluasi data pemantauan dan visual yang dilakukan BPPTKG, per tanggal 4 Agustus 2017, status aktivitas Gunung Merapi saat ini dalam tingkat aktif normal."

Para pendaki juga diminta tidak melakukan aktivitas di sekitar stasiun-stasiun pemantauan dalam radius 50 meter. Hal itu dikarenakan dapat mengganggu fungsi sensor pemantauan dalam mendeteksi aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Mereka juga dilarang sampai ke puncak.

Pendaki juga diminta mematuhi aturan terkait kewajiban dan larangan bagi pendaki. Selain itu juga melakukan registrasi sebelum mendaki, di tempat yang telah ditentukan. Di pintu pendakian Selo yakni di Basecamp Barameru dan Basecamp Sapuangin di Klaten. Jika ada yang melanggar ketentuan, akan diberikan sanksi.

Sementara itu Koordinator SAR Barameru, Samsuri, mengatakan seperti tahun lalu, pada tanggal 17 Agustus 2017 bakal digelar upacara HUT Kemerdekaan RI di kawasan Pasar Bubrah. Upacara direncanakan mulai pada pukul 08.00 WIB.

"Kita telah menyiapkan tim SAR dan relawan untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Bersama jajaran terkait, relawan, SAR dan petugas Polsek Selo juga bakal memantau para pendaki. Relawan juga akan disiapkan di seluruh jalur pendakian hingga kawasan puncak di Pasar Bubrah," ujar Samsuri, Rabu (9/8/2017). (mbr/mbr)

Comments

Popular posts from this blog

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk...

Ini Ciri Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Pria yang tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya belum diketahui identitasnya. Polisi tak menemukan identitas apapun pada diri pria tersebut. "Belum ada identitas. Kami tak menemukan identitas pada diri korban," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Priyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017) malam. Meski belum ada identitas, kata David, namun pria yang diduga bunuh diri tersebut mempunyai ciri. Diperkirakan usia pria itu sekitar 27 tahun dan berkulit gelap. Saat ditemukan, pria itu mengenakan kaos warna biru dan celana jeans panjang tiga perempat. David meminta warga bila ada yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri tersebut, bisa datang ke Polsek Tegalsari. "Kami juga akan mencari tahu identitas pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)