Skip to main content

Wiranto Jengkel dan Sedih Lihat Pungli di Pemerintah

detiknews - Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto marah dengan maraknya pungutan liar (pungli) di lingkungan pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Wiranto pun menyebut bila rumor jual beli jabatan masih ada hingga kini.

"Masalah jual beli jabatan betul sekali, memang menjengkelkan sekali, masuk pendidikan itu membayar," kata Wiranto saat acara dengan para pemimpin redaksi media di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).

Wiranto juga mengaku bingung dengan banyaknya pungutan liar untuk masuk sekolah. Padahal pemerintah sudah membuat kebijakan membantu pembangunan sekolah.

"Kemudian tatkala kemarin ada kebijakan membantu pembangun sekolah, diizinkan dari dana BOS, diizinkan dari dana partisipasi, itu langsung banyak pungli lagi, harus betul-betul kita waspada," kata Wiranto.

Selain itu, Wiranto mengaku sedih adanya pungutan liar dalam dunia pendidikan. Padahal negara telah mencanangkan kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Bayangkan pendidikan ada punglinya, itu menyedihkan, mau pinter kok mbayar, padahal negara nggak nyuruh pinter, tapi mencerdaskan kehidupan bangsa, ini kok, mau pinter bayar," kata Wiranto.

Kendati begitu, Wiranto meminta tim Saber Pungli untuk menyoroti jual beli jabatan dan pendidikan. Dia berharap dalam waktu dekat praktik tersebut sudah dibersihkan oleh Saber Pungli.

"Kenaikan pangkat, ada punglinya, mutasi jabatan, ada punglinya. Ini terus disorot, tim Saber ini, di antara yang kena ini, rata-rata di sana, kita harapkan ini jadi bersih, kalau tidak akan sangat mengganggu," ujar Wiranto.

(fai/dhn)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,