Skip to main content

Dimas Kanjeng Divonis 18 Tahun, Pengikut Menangis

detiknews - detiknews Probolinggo - Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengajukan banding setelah divonis 18 tahun penjara. Para pengikutnya menangis haru dan berusaha menguatkan hati maha gurunya itu.

Dimas Kanjeng mengaku tidak bersalah dan tidak pernah membunuh mantan pengikutnya Abdul Ghani. "Saya tetap tidak terima lah. Saya tidak membunuh divonis 18 tahun penjara. Dari itu, saya lebih baik mengajukan banding saja. Saya sadar sebagai warga negera yang baik, saya hargai proses hukum tapi ini saya kira di luar dugaan saya," kata Dimas Kanjeng usai menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan, Probolinggo, Selasa (1/8/2017).

Pengikut menangis haru saat maha guru mereka dijatuhi vonis 18 tahun penjara. Foto: M RofiqDimas Kanjeng yang mengenakan baju batik warna hijau ini optimistis bandingnya dikabulkan oleh hakim Pengadilan Tinggi Jawa Timur (PT Jatim)."Kan masih ada sidang berikutnya. Kita lihat saja nanti seperti apa pada sidang berikutnya karena kami telah mengajukan banding. Siapa yang akan menerima, seorang yang tidak berbuat, lalu dijatuhi hukuman 18 tahun penjara," ujar Dimas Kanjeng saat dikeler ke mobil tahanan Rutan Medaeng.

Saat Dimas Kanjeng keluar pengadilan, ratusan pendukung menyambutnya. Mereka menangis haru dan tidak terima atas vonis tersebut.

Para pengikut berebut berusaha memeluk Dimas Kanjeng dan bersalaman. Namun, niat mereka memeluk dan bersalaman dengan Dimas Kanjeng dihalau polisi. Dimas Kanjeng lalu bergegas masuk ke mobil tahanan.

Ketua majelis hakim, Basuki Wiyono, memvonis Dimas Kanjeng 18 tahun penjara. Dimas Kanjeng dijerat pasal pembunuhan berencana. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut pemilik Padepokan Dimas Kanjeng ini divonis seumur hidup. Atas vonis itu, jaksa juga mengajukan banding. (aan/rvk)

Comments

Popular posts from this blog

Pria yang Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Diduga Bunuh Diri

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah terjatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya. Pria yang identitasnya belum diketahui itu diduga bunuh diri. "Korban diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). Bunuh diri menjadi dugaan karena tidak ada saksi mata yang mengetahui langsung pria tersebut meloncat dari lantai atas. Security TP, Budi Harianto, hanya mendengar suara benda jatuh yang ternyata adalah tubuh pria itu. Dari informasi yang dihimpun, indikasi bahwa kejadian tersebut merupakan bunuh diri adalah ditemukannya sepasang sandal di parkiran lantai 5 TP 1. Dari lokasi parkir itulah pria tersebut terjun bebas. Dan diduga sandal tersebut adalah sandal pria itu. Indikasi lainnya adalah telapak kaki pria itu berwarna putih saat ditemukan. Warna putih itu diduga adalah kapur atau cat kering. Diduga pria itu sempat memanjat tembok atau pagar di lantai atas TP 1 sebelum melakuk

Seorang Pria Jatuh dari Lantai 5 Tunjungan Plaza 1 Surabaya

detiknews - Surabaya - Seorang pria tewas setelah jatuh dari lantai 5 Tunjungan Plaza (TP) 1. Belum diketahui identitas pria tersebut. "Kami mendapat laporan peristiwa itu pukul 21.30 WIB," ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/10/2017). David mengatakan, pria tersebut terjun dari lokasi parkir yang ada di lantai 5 TP 1. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang oleh saksi yakni security TP, Budi Harianto. Budi juga yang pertama kali mendengar ada suara benda jatuh yang ternyata adalah pria itu. Tidak ada darah di tempat pria itu jatuh. Diduga pria tersebut jatuh dengan kaki terlebih dahulu menyentuh tanah. Indikasi itu terlihat dari tulang pinggul pria itu yang patah. Selain itu mata kaki kanan dan siku tangan kiri juga patah. "Kami tak menemukan identitas pada diri pria tersebut," tandas David. (iwd/bdh)

Pasangan Khofifah Diumumkan November Mendatang

detiknews - Surabaya - Calon pasangan bakal calon gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan diketahui pertengan Bulan November 2017. Sudah ada 8 nama yang salah satunya akan dipilih untuk mendampingi Khofifah. "Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari syaiton (setan) hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh.," jelas KH. Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan kiai-kiai yang tergabung tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam. Tim 17 malam yang diikuti KH. Sholahudin Wahid, KH. Asep Syaifuddin Chalim, KH. Hisyam Safaat, KH. Suyuti Toha, KH. Yusuf Nuris, KH. Afifudin Muhajir, KH. Mas Mansur, KH. Mutam Muchtar, KH. Yazid Karimullah, KH. Wahid Badrus, Choirul Anam, dan yang lainnya ini mengadakan pertemuan untuk menjaring 8 nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Khofifah. Kiai Asep merahasiakan nama delapan nama yang terdiri dari unsur birokrasi,