Dalam wawancara dengan BBC, beberapa wanita mengatakan dirinya pergi ke Suriah bersama suami dan anak-anaknya. Semula ia melihat kehidupan di Suriah di bawah kepemimpinan ISIS begitu ideal dengan ajaran Islam. Salah satunya seperti yang diceritakan oleh Eman Othmani.
Sebelumnya, Eman beserta suami dan anaknya tinggal di Tunisia. Ia kemudian melihat beberapa video tentang ISIS. Eman pun tertarik dan mengajak suaminya untuk bergabung dengan ISIS dan pindah ke Raqqa, Suriah.
Eman bersama anak-anaknya. Foto: Screenshot Video BBC"Saya melihat video dari Suriah dengan lagu-lagu Islami. Kemudian kami melihat cara mereka menerapkan prinsip-prinsip Islam dan kami ingin tinggal di sana. Kami pergi untuk mencari ridha Tuhan," kata Eman.
Pertimbangan Eman pindah ke Raqqa melihat kondisi di Tunisia. Menurutnya para wanita di negara tersebut penampilannya sangat jauh dari ajaran Islam.
"Mereka memakai make-up dan tidak menggunakan kerudung. Ini tidak Islami. Hidup di Tunisia bukanlah untuk kami. Orang-orang di sana hidup berbeda," ungkapnya.
Begitu tiba di Raqqa dan menjalani kehidupan di sana, apa yang diimpikan oleh Eman berbanding terbalik. Setiap harinya ia merasakan ketakutan yang luar biasa. Bayangan ketakutan terbesarnya jika sang suami diculik dan dibunuh oleh militan ISIS.
Penyesalan Eman pergi ke Suriah dan gabung ISIS. Foto: Screenshot Video BBC"Kami melihat beberapa hal yang mengerikan di sana. Saya tidur dalam ketakutan bersama anak dan suami saya. Mungkin saja mereka datang malam hari, membawa suami saya dan membunuhnya," kata Eman.
Kini Eman bersama istri dari petempur ISIS lainnya ditahan oleh Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi (SDF) di Suriah Utara. Dengan raut wajah yang emosi, Eman memperingatkan agar jangan ada wanita lain yang ingin bergabung dengan ISIS.
"Bagi Anda yang masih bersama dengan ISIS, selamatkan diri Anda sekarang. Jika Anda mati bersama ISIS, Anda tidak akan pergi ke surga. Sekalipun mereka menjanjikannya. Hanya ada neraka yang menunggumu," ujarnya. (nkn/imk)
Comments
Post a Comment