Ujang (38), salah seorang pedagang domba yang berjualan di kawasan Jalan Pasir Muncang, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, mengaku dagangannya sepi peminat. "Dari tahun ke tahun memang terus turun penjualannya. Warga yang kurban di Garut kebanyakan milih sapi," kata Ujang di lapak dagangnya, Jumat (1/9/2017).
Ujang menjelaskan bau amis pada daging domba membuat masyarakat kurang tertarik untuk kurban domba. "Padahal itu gimana cara menyembelihnya. Kalau motongnya benar pasti enggak akan bau," ujar Ujang.
Dari sekitar 18 domba yang Ujang bawa, kini masih tersisa sekitar 9 domba yang belum laku terjual.
"Sekarang cuman dapat laba satu juta rupiah dari domba yang laku, biasanya dapat sekitar 5-7 juta rupiah. Memang kalau di bawa ke luar daerah, domba garut pedaging bagus (omzet penjualannya)," ujarnya.
Ujang bakal tetap bertahan di lapak dagangannya hingga Sabtu (2/9) besok. "Semoga saja ada lagi yang beli. Kan kurban masih ada besok," kata Ujang.
Pedagang domba di Garut lainnya, Apan (60), mengungkapkan hal senada. Dia mengaku pendapatan berjualan domba pada Idul Adha tahun ini menurun hampir 25 persen.
"Memang kalau dibanding sama tahun kemarin turun. Tapi ya Alhamdulillah," ungkap Apan di Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul, Garut.
Berbagai alasan membuat domba tak selaku dulu "Ya mungkin karena kurang yang tertarik beli domba, padahal dagingnya enak kalau bisa olahnya," ucap Apan. (bbn/bbn)
Comments
Post a Comment