Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, temuan ini ada yang terkena cacing hati total dan ada yang parsial. Untuk temuan cacing hati yang total maka hati hewan kurban tersebut secara utuh harus dibuang. Sedangkan yang persial bisa disiasati dibuang sebagian dan sebagian lagi tidak.
"Data yang diterima sampai pukul 13.00 WIB ada 21 temuan cacing hati di Kota Yogya. Yang kena (cacing hati) total, kami sarankan hatinya utuh dikubur, tidak dibuang ke sungai," kata Sugeng saat ditemui di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Giwangan, Umbulharjo, Jumat (1/9/2017).
Sugeng mengatakan temuan itu diantaranya di Kecamatan Umbulharjo sebanyak 13 sapi, Pakualaman 4 sapi, Wirobrajan 2 sapi dan Ngampilan 2 sapi.
Menurutnya pendeteksian hewan kurban yang terjangkit cacing hati susah dipantau. Sebab secara kasat mata biasanya hewan kurban tersebut sehat. Namun setelah disembelih dan dicek, baru diketahui hewan kurban tersebut terjangkit cacing hati.
"Setelah di sembelih baru kelihatan (terjangkit cacing hati). Kalau (hati ada cacingnya) dikonsumsi, orang tersebut bisa terkontaminasi penyakit yang sama. Bisa menjadi penyebab perpindahan penyakit dari hewan ke manusia," ungkapnya.
Sugeng mengaku, kendala yang dihadapi dinas mendeteksi cacing hati, yakni karena panitia hewan kurban tidak memeriksakan hewannya sebelum disembelih. Baru setelah disembelih, hewan kurban itu diperiksakan kepada petugas.
"Biasanya tidak diperiksakan terlebih dahulu, setelah salat Idul Adha, hewan kurbannya langsung disembelih. Setelah disembelih baru diperiksakan kepada petugas dan baru diketahui," tuturnya.
Dia menambahkan saat ini petugas masih melakukan pendataan. Ada kemungkinan jumlah hewan kurban yang terjangkit cacing hati di Kota Yogya bisa bertambah.
Meski ditemukan hewan kurban terjangkit cacing hati, Sugeng meminta masyarakat tidak khawatir. Sebab daging hewan tersebut masih bisa dikonsumsi, hanya bagian hati yang terjangkit cacing saja yang tidak boleh dikonsumsi. "Daging (hewan kurban) masih boleh dikonsumsi," tutupnya.
(bgs/bgs)
Comments
Post a Comment